Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tidak pernah
luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara
keduanya . Metode mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik
karena keberhasilan Proses Belajar-mengajar (PBM) bergantung pada cara/mengajar
gurunya. Jika cara mengajar gurunya e nak menurut siswa, maka siswa akan tekun,
rajin, dan antusias menerima pelajaran yang diberikan sehi ngga diharapkan akan
terjadi perubahan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam dunia
pendidikan memang selalu ada hal yang menarik untuk dipelajari dan
dikembangkan. Hal ini di karenakan pendidikan memang kunci utama dalam
penentuan tinggi rendahnya mutu sumber daya manusia. Lagipula, selalu ada
perkembangan yang berarti dalam pendidikan, baik dari segi kurikulum, metode,
sampai pada tahap pengembangan media. Ini semua dilakukan karena
kesadaran-kesadaran baru yang muncul seiring dengan berjalanya waktu. Setiap
fase ada persaingan ketat, dan untuk ikut dalam bursa persaingan tersebut orang
harus memnuhi standar minimum yang telah ditentukan. Disinilah tugas pendidikan
yang sesungguhnya, yakni untuk menyiapkan SDM yang mampu bersaing di era
globalisasi.
Pendidikan
bahasa asing mempunyai posisi yang sangat penting dalam masyarakat modern.
Karena dengan menguasai bahasa asing, seseorang mampu melakukan komunikasi,
mengungkapkan ide atau gagasan, membaca, menulis, berfikir logis, rasional,
sistematik, selalu mempunyai
alternative, setra dapat berfikir dan inovatif. Slameto menyatakan bahwa
ada tiga factor dari individu siswa yang dapat mempengaruhi belajarnya yaitu
factor jasmaniyah, factor psikologis, dan factor kelelahan. Factor jasmaniyah
terdiri dari factor kesehatan dan cacat tubuh. Factor psokologis meliputi
intelegensi, perhatian, minat, motif, kematangan, dan kesiapan. Factor
kelelahan meliputi kelelahan kasmani dan kelelahan rohani. [1]Untuk
itu, dibutuhkan metodologi pengakaran dan pengembangan media yang jitu supaya
siswa merasa mudah dan senang dalam mempelajari bahasa asing (bahasa Arab).
1. A. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau penyalur.
Artinya “media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi”.[2]Secara harfiah kata
media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab,
media adalah perantara (وسائل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.[3] Media pengajaran juga
bisa dikatakan (الإيضاح وسائل) wasail al-idlah
atau menurut istilah Abdul Halim dalam bukunya al-muwajjih al-Fanni li
Mudarrisi al-lughah al-‘Arabiyah (وسائل التوضيخية)
al-wasail al-Taudiyah[4] yaitu alat pandang dengar.
Mengenai makna media secara subtansi, ada banyak sekali
pendapat meskipun pemaknaanya tersebut
secara substansi mempunyai kesamaan makna. Ada bebrapa definisi media menurut
beberapa ahli, antara lain :
Menurut pandangan Gagne media adalah “berbagai jenis
komponen dalam lingkungan peserta didik untuk belajar.[5]
Sedangkan Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu “segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi”.[6] Media
hendaknya dapat dilihat, dimanipulasi, didengar ataupun dibaca. Begitupula DRs.
Oemar Hamalik mengungkapkan bahwa media pendidikan adalah alat, metode dan
tekhnik yang digunakan untuk lebih mengefektifkan kembali komunikasi dan
interaksi antara pendidikan dan peserta didik dalam proses pembelajaran di
sekolah.[7]
Media pembelajaran dalam arti luas yaitu setiap orang,
materi, atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan dalam arti sempit,
media pembelajaran adalah sarana nonoperasional (bukan manusia) yang digunakan
oleh pendidik yang memegang perana dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan.[8]
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran merupakan al wasilah (penyalur) materi pembelajaran
kepada peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pada
dasarnya media pembelajaran tersebut digunakan oleh para guru untuk:
1) Memperjelas informasi atau pesan
pengajaran
2) Memberi tekanan pada bagian-bagian
yang penting
3) Memberi variasi pengajaran
4) Memperjelas struktur pengajaran
5) Memotivasi proses belajar siswa.
[1]B.
Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
1.
Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media
pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
a.
mempermudah proses pembelajaran di kelas
b.
meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. menjaga
relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
d.
membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
2.
Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media
pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut :
a. pengajaran lebih
menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b. bahan pengajaran
akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta
memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
c. metode pembelajaran
bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan
tenaga.
d. pembelajar lebih banyak
melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari
pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
Manfaat
Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
a.
memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
b.
menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
c.
memberikan kerangka sistematis secara baik.
d.
memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
e.
membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.
f.
membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
g.
meningkatkan kualitas pembelajaran
Manfaat
media pembelajaran bagi pembelajar,
yaitu:
a.
meningkatkan motivasi belajar pembelajar
b.
memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
c.
memberikan struktur materi pelajaran
d.
memberikan inti informasi pelajaran
e.
merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
f.
menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
g. pelajar dapat memahami materi pelajaran
dengan sistematis
C.
Pertimbangan Pemilihan Media
Pertimbangan
media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena
media yang dipilih harus sesuai dengan:
1.
Tujuan pengajaran
2.
Bahan pelajaran
3.
Aetode mengajar
4.
alat yang dibutuhkan
5.
Pribadi mengajar
6.
Minat dan kemampuan mengajar
7.
Situasi pengajaran yang sedang berlangsung
Keterkaiatan
antara media pembelajaran dengan tujuan,
materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan
pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses
pembelajaran dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik
dengan empat aspek tersebut. Dengan
demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus
disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
D.
Aspek-aspek dalam Media Pembelajaran
Dalam mengembangkan media pembelajaran perlu diperhatikan beberapa aspek.
Aspek-aspek tersebut antaralain :
a. Relevan dengan tujuan kurikulum
Media
pembelajaran yang baik isinya harus sesuai dengan kurikullum dan benar-benar
bisa membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
b. Memberi
sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ingin dicapai.
Media pembelajaran
dimanfaatkan untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa. Materi pelajaran yang disampaikan melalui media pembelajaran
secara substansi harus memuat standar kompetensi yang memadai.
c. Dapat membangkitkan minat siswa
Jhon M.
Lannon mengemukakan bahwa media pembelajaran berguna untuk menarik minat
siswa terhadap yang disajikan. Hal yang sama dikemukakan oleh Hamalik,
penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
minat siswa.[9]
d. Menarik
Media
pembelajaran yang baik adalah tekhnik sajianya yang menarik. [10] Menurut Levie dan
Lentz salah satu fungsi untuk media pembelajaran adalah mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan visual
yang di tampilkan atau menyampaikan teks materi pelajaran.[11]
e. Mudah dipahami siswa
Media
pembelajaran yang baik adalah isi sajianya mudah dipahami oleh siswa.[12]
f. Menggunakan efek suara
Menurut Emha
Taufiq luthfi, penggunaan gambar lebih menarik dan dapat mengurangi
kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data
kompleks dengan cara yang lebih berguna [13]
g. Menggunakan animasi
Animasi
merupakan deretan gambar yang berurutan dan dapat dilihat oleh mata kasar manusia
dalam bentuk pergerakan. Animasi menjelaskan sebuah materi atau memberikan
ilustrasi konsep dalam bentuk simulasi atau aktivitas[14]
h. Ada feed back
Salah satu
pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran adalah adanya umpan balik.
Hasil belajar dapat meningkatkan apabila secara berkala kepada siswa
diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar akan
memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar berkelanjut.[15]
E.
Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
1.menghadirkan
obyek sebenarnya dan obyek yang langkah
2.membuat
duplikasi dari obyek yang sebenarnya
3.membuat
konsep abstrak ke konsep konkret
4.memberi
kesamaan persepsi
5.mengatasi
hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak
6.menyajikan
ulang informasi secara konsisten
7.memberi
suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.
Selain fungsi
diatas. Livie dan Lentz(1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu:
1.
fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan
perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran
2.
fungsi afekti maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran
pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.
3.
fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian
tujuan dalam memahami dan mendengar informasi
4.fungsi
kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan
membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dari empat fungsi visual di atas, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan
visual memerlukan keterampilan tersendiri. teknik afektif adalah tehnik untuk
memahami teknik pesan visual yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah
ini:
1.
fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati,
mengidentifikasi dan menganalisis
2.
fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara
serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.
3.
kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan
konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.
Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai tentang pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:
1. Terdapat beberapa hasil
penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi pembelajar secara maksimal
yaitu:
a).gambar-gambar
yang digunakan harus jelas
b).gambar
harus familiar dgn pembelajar
c).gambar
yang digunakan ukurannya cukup besar
2. Terdapat bukti, gambar-gambar
berwarna lebih menarik minat pembelajar.
3. Hasil penelitian Mabel Rudisill.
gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar gambar berwarna yang
menumbuhkan impresi atau kesan realistik.
0 komentar:
Posting Komentar